Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Bermain Dengan Api (1) 



Bermain Dengan Api (1) 

0Li Yan tahu bahwa sekalipun Qiao Mu telah melepas harapan pada orang tua kandungnya, dia tetap masih ingin melihat mereka dan bertanya kepada mereka mengapa melakukan hal ini padanya saat itu.      
0

Bagaimana mungkin dia tidak mengerti jalan pikiran wanita kecilnya.      

Bahkan jika di depan Li Yan, Qiao Mu juga tidak ingin mengungkapkan rasa sakit hati yang dirasakannya.      

Karena wanita kecilnya tidak mengatakan apa-apa, maka Li Yan juga tidak memaksanya. Dia memeluknya, membawanya ke dalam pelukannya dan berkata dengan suara rendah, "Makhluk kecil, aku tahu kamu suka bermain peran, jadi kamu ingin aku menjadi apa? Aku akan bekerja sama denganmu."      

Qiao Mu terdiam, "...."      

Dia paling tidak tahan dengan kata-kata mesum pria ini.      

Qiao Mu mendengus dan mendorong pria itu menjauh, "Kupikir kamu menginginkanku untuk memuaskan hobimu dengan sengaja, tapi aku tidak akan tertipu!"      

Melihat wajah wanita kecil yang memerah, sudut bibir Li Yan naik dan ekspresinya sangat menawan hingga membuat orang terpesona, "Seberapa yakin kamu tidak menyukainya?"      

Qiao Mu menatap wajah pria itu, detak jantungnya berpacu dengan cepat dan dia terus membenci dirinya sendiri karena sama sekali tidak bisa tenang, mengapa daya konsentrasinya sangat minim!      

Pesona laki-laki itu begitu tampan dan menawan seperti racun, dengan senyumnya yang menghangatkan hingga dapat menggetarkan gelombang hati Qiao Mu setiap saat.      

Bahkan jika Qiao Mu berhadapan dengannya 24 jam sehari, dia masih tidak dapat mempertahankan kekebalannya dan dia akan tetap ketagihan.      

Li Yan menyipitkan matanya, "Apakah kamu menyukainya?"      

"....ya."      

Qiao Mu lupa apa yang pria itu katakan sebelumnya, kemudian dia mendengar pria itu mengatakannya, dia dengan linglung menjawab sesuai pertanyaan.      

Namun di detik berikutnya, ketika dia melihat senyum di sudut bibir pria itu semakin dalam, dia tiba-tiba menyadari bahwa pria itu sedang bertanya padanya apakah dia menyukai hobinya!      

Bajingan ini!     

Ketika Qiao Mu hendak membuka mulutnya dan menyangkalnya, secara tiba-tiba pria itu menundukkan kepalanya dan menciumnya. Saat ciumannya jatuh ke bibirnya, dia menarik sekat penutup antara dia dan pengemudi di depannya untuk mencegah orang lain dari mengintip.      

Wanita kecil itu tersipu malu, matanya yang besar bersinar, mulutnya yang kecil sedikit mengerucut ke atas dan tentu penampilannya yang kecil itu tampak marah dan kesal. Jika dilihat kembali, wanita kecil itu tampak menggoda Li Yan untuk menciumnya kembali sehingga membuat jantung Li Yan berdebar tak karuan dan dia tidak sabar untuk segera meraihnya kedalam pelukannya, kemudian bercinta dengannya.      

Selaras dengan pikiran dan hatinya tertuju pada tindakan yang sama, yaitu ingin langsung memeluknya dan merasakan manis dari wanita itu dengan ganas.      

Hidung Qiao Mu dipenuhi dengan aroma mint yang khas pria tersebut dan membuatnya pusing untuk beberapa saat.      

Qiao Mu bergerak ringan dalam pelukannya, tetapi Li Yan memeluknya lebih erat dan nafas panas melingkupinya.      

Pria ini selalu menyerangnya tanpa peduli tempat. Seperti saat ini, suara berbagai klakson mobil di luar mobil dan pengemudi di depan mobil memainkan musik yang merdu dan suasana di sisinya terlalu ambigu.      

Rangsangan ke saraf semacam ini membuat Qiao Mu tiba-tiba memiliki keinginan untuk mengambil risiko.      

Setelah beberapa saat, Li Yan menekan wanita di pelukannya ke kakinya dan akhirnya mengakhiri ciuman dengan enggan, menekan bibirnya ke telinganya, hampir mencium daun telinganya, kemudian berkata dengan suara rendah, "Makhluk kecil, aku akan mengurusmu setelah pulang ke rumah nanti."     

Merasakan nafas yang hangat menyebar di telinganya, Qiao Mu hanya merasakan getaran di sekujur tubuhnya, lalu tubuhnya bersandar lemas di dada Li Yan.     

Bajingan ini, sengaja menggodanya!     

Kilatan mata Qiao Mu meningkat tajam, dia meletakkan kepalanya di bahu Li Yan, kemudian bibirnya menekan leher Li Yan dengan ringan dan mengambang, menghirup udara panas satu demi satu, lalu meniup lembut ke lehernya.      

Dia ingat pernah melihat di salah satu majalah bahwa hal yang membuat pria hilang kendali adalah serangan nafas panas di lehernya!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.